Temperatur – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly melaksanakan program Rabu Menyapa di Kantor Dinas Pendidikan, Rabu 15 Agustus 2025.
Rabu Menyapa merupakan program untuk memperkuat pelayanan dasar di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melalui kunjungan langsung dan dialog bersama jajaran instansi di pagi hari.
Tiba di kantor Dinas Pendidikan, Sekda langsung memimpin apel pagi dan memberi arahan, diikuti oleh kepala dinas pendidikan beserta pegawainya.
Dalam arahannya, Sekda menekankan tentang pentingnya disiplin ASN dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan.
Ia juga menyoroti sejumlah isu strategis, mulai dari peningkatan mutu pendidikan, penguatan data dan anak putus sekolah.
Sekda mengatakan sektor pendidikan menjadi kunci dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Ternate 5 tahun ke depan.
“Banyak program RPJMD Pak Wali dan Pak Wakil yang melekat di Dinas Pendidikan. Maka dari itu, masing-masing Kabid harus aktif turun ke lapangan, memantau dan mengevaluasi proses pendidikan dari PAUD, SD, hingga SMP,” pinta Sekda.
Sekda menyebut, dalam contoh kasus anak putus sekolah, dibutuhkan intervensi program yang konkret dan terukur oleh bidang terkait berkolaborasi dengan DPPPA, aparatur Kecamatan dan Kelurahan.
“Saya ingin setiap masalah ditangani dari akarnya. Misalnya soal putus sekolah, bidang terkait harus punya program nyata untuk mengatasinya. Jangan tunggu sampai angka makin naik. Dan semua itu butuh data yang akurat sebagai dasar kebijakan,” terang Sekda.
Ketua PGRI Kota Ternate ini juga mengingatkan, mutu pendidikan tidak cukup hanya ditopang oleh kurikulum. Sarana dan prasarana pendukung juga harus menjadi perhatian utama dalam mendukung proses belajar mengajar.
“Cerita tentang mutu pendidikan tidak bisa lepas dari fasilitas. Kalau sarana belajar tidak memadai, bagaimana kita bisa bicara soal kualitas? Semua harus dibenahi secara pararel,” ucapnya.
Selain itu, Sekda juga menyinggung soal rasionalisasi anggaran yang sedang berlangsung. Ia meminta agar kondisi tersebut tidak menjadi alasan menurunnya kinerja atau inovasi di lingkup OPD.
“Anggaran kita sedang dirasionalisasi. Tapi ini tidak boleh jadi alasan untuk stagnan. OPD harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun program, terutama yang menyangkut pelayanan langsung ke masyarakat,” tandasnya.
(red)
Tinggalkan Balasan